Bertempat tinggal tidak jauh dari sungai kapuas membuat aku sangat sering menghabiskan waktu luang di pinggiran sungai dengan menikmati keindahan sungai kapuas. Terkadang aku juga mengambil beberapa foto untuk koleksi pribadi ku dengan menggunakan kamera digital yang aku miliki, walaupun hasilnya tidak terlalu bagus, ya maklumlah kan bukan fotographer,,,tapi aku ingin berbagi beberapa koleksi ku,,
foto ini diambil sore hari saat menunggu matahari terbenam...
setelah hujan pemandangan serta suasana di pinggiran sungai semakin indah dan terasa segar
Pada musim kemarau kota pontianak selalu diselimuti oleh kabut asap yang mengakibatkan jarak pandang menjadi berkurang..
Di pinggiran sungai kapuas masih dapat kita jumpai rumah-rumah tradisional berbentuk panggung " Ghumah Besa' " yang umurnya lebih dari seratus tahun, namun sayangnya beberapa rumah tersebut tidak lagi di fungsikan dan di rawat, bahkan terkesan terlantarkan,,padahal jika terus di pertahankan berarti menjaga keutuhan situs budaya melayu puak pontianak, salah satunya..
Dan yang tak kalah menarik adalah Meriam Karbit yang merupakan kebudayaan masyarakat melayu pontianak yang di gelar setiap tahunnya pada malam lebaran, dan foto di bawah ini saya ambil beberapa hari menjelang perayaan idul fitri, tampak bahwa meriam karbit ini di gunakan oleh anak-anak untuk bermain dan bersenda gurau di pinggir sungai..
Pada malam hari raya idul fitri...
Dilihat dari tengah sungai dengan menggunakan sampan..
Itulah beberapa foto Sungai Kapuas Kota Pontianak Kalimantan Barat,,, semoga dapat bermanfaat.
makasih foto2nya..aku rindu pontianak krn aku rindu mantan pacarku disana..hik2..
kalo boleh tau, rumah tradisional melayu di gambar diatas, lokasi tepatnya dimana ya? jalan apa? gang apa?
Aku ingin banget ke Pontianak terutama Sungai Kapuas setelah baca novel Tere Liye, Aku, Dia, dan Sepucuk Angpau Merah. Sepitnya masih ada ga ya?